Bulan puasa kali ini, saya coba jalani dengan sungguh-sungguh ( apa sebelumnya tidak ...?! ), menyempatkan selalu berpuka bersama keluarga ( ini sesungguhnya hikmah puasa dgn mempererat tali keluarga ), dan diupayakan bertarawih setiap hari ( tidak pekerjaan mendesak ).
Kebetulan mesjid yang dikunjungi penceramahnya bagus-bagus juga.., ( maklum panitia mesjid, sekaligus mengelola sekolah guru agama ) sehingga kehadiran di mesjid selalu terasa lebih berarti dengan materi ceramah yang menarik..
Anak-anak seperti biasa mendapat tugas sekolah untuk membuat catatan mengenai ceramah tarawih atau ceramah subuh.Ini mengingatkan masa kecil yang juga mendapat tugas yang sama, kala itu saya malah sekaligus menyempatkan untuk melakukan semacam touring ke mesjid-mesjid besar yang berlainan. Sekaligus studi perbandungan mungkin.
Pada tarawih kali ini saya melihat anak2 memang terfokus untuk memenuhi tugassekolah.. giliran waktu solat tarawih beberapa anak terkesan mengantuk mendadak.. ( weh ), sehingga tidak mengikuti solat tarawih secara penuh, beberapa diantaranya malah dengan santai bermain ( gimana ya .. ). Mereka sama sekali tidak malu dengan orang-orang sangat tua seharusnya lemah, malah berupaya mengikutinya secara penuh...
Apa ini karena perbedaan pandangan karena mereka masih kecil, ataukah pandangan yang berbeda karena generasi yang berbeda ( generasi sekarang lebih cuek )..Entahlah..., masa karena kondisi ini saya mendadak harus menjadi guru pada anak-anak orang lain...
Apakah kondisi ini menandakan penurunan kualitas moral bangsa ?Siapa yang bertanggung jawab ? Guru Agama, Sekolah, Orang-tua, Pemerintah atau siapa ?
Atau ini hanya potret kecil dari suatu daerah tertentu saja, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.